Pidato
adalah ceramah seseorang di hadapan banyak audiens atau pendengar, berkaitan
suatu hal penting. Seperti, pengetahuan, arahan, nasehat, ajakan, larangan dan
lain-lain. Seorang penceramah harus mempersiapkan segala sesuatu berkaitan
dengan isi, penampilan, dan retorika yang bagus, agar tidak terkesan monoton
dan kaku.
Isi
pidato atau ceramah yang disampaikan harus baik dan relevan dengan tema acara
dan para mustami’ (pendengar). Penampilan seorang orator ulung tidak akan
sempurna jika hanya mengandalkan retorika dalam berbicara tapi harus diiringi
dengan materi pidato yang berkualitas.
Berikut
ini, 2 contoh pidato singkat untuk pemula tentang hakikat iman dan
tanda-tandanya serta Islam dan yang membatalkannya, yang cocok untuk semua tema
acara dan semua pendengar. Oleh sebab itu, harus sobat hafal dan praktekkan
depan khalayak ramai, selamat mencoba!
(Cek terjemah bahasa
Inggrisnya di sini)
Contoh Pidato Singkat |
1. HAKIKAT IMAN DAN TANDA-TANDANYA
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا
بَعْدُ
Segala
puji bagi Allah yang memutuskan dengan kebenaran, menghakimi dengan keadilan,
serta menunjuki siapa saja yang Dia kehendaki kepada jalan yang lurus. Dia
memutuskan semua perkara dengan hikmah, dan memutuskan syariat dengan hikmah,
dan Dialah yang Mahabijaksana lagi Maha mengetahui.
Allah
mengutus para rasul utusan sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan. Dan
Allah turunkan bersama mereka kitab-kitab untuk menghakimi di antara manusia
apa yang mereka perselisihkan, agar manusia menegakkan keadilan, dan agar
mereka menunaikan hak kepada yang semestinya dengan tanpa berlebihan atau
meremehkan.
Dan
saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tidak
ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan dan pujian, dan Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Dan
saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Semoga Allah
melimpahkan shalawat kepada beliau, juga kepada keluarga beliau dan siapa saja
yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan. Dan semoga Allah
melimpahkan keselamatan sebanyak-banyaknya.
Wahai
manusia, bertakwalah kepada Allah ta’ala dan tolonglah agama Allah, niscaya
Allah menolong kalian, dan taatilah Dia, niscaya Dia mengganjari kalian. Allah
berfirman, “Niscaya Allah akan
menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
kuat lagi Maha perkasa. Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan.” (Al-Hajj
[22]: 40-41).
Wahai
manusia, iman tidak cukup hanya dengan impian dan hiasan (basa-basi semata).
Namun iman adalah apa yang terhunjam dan terlembaga dalam hati serta dibenarkan
dengan tindakan nyata, dengan melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
Setiap
orang bisa mendakwakan diri sebagai muslim, bahkan meningkat lagi dengan
mengatakan bahwa dirinya sebagai mukmin. Masing-masing orang bisa mengucapkan.
Saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang hak selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah.
Orang
munafik yang mereka akan berada di kerak neraka, mereka menyebut Allah. Orang
munafik menemui Nabi shallallahu’alaihiwasallam dan berujar, ‘Kami menyaksikan bahwa engkau
benar-benar utusan Allah.’ (Munafiqun
[62]: 1).
Orang
munafik bersumpah kepada Nabi shallallahu’alaihiwasallam dan para sahabat
beliau bahwa mereka adalah dari mereka sendiri, dan sama sekali bukan orang
lain. Namun segala persaksian dan sumpah ini, sama sekali tidak ada manfaatnya
bagi mereka dan bahkan mereka berada dalam kerak neraka di bawah orang musyrik,
orang adahri, Yahudi, dan Nasrani. Sebab semua persaksian dan sumpah ini tidak
bersumber dari keyakinan dan iman, dan tidak pula dari sikap patuh dan menerima.
Allah
berfirman;
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ
آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
“Dan di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan hari kemudian, padahal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.” (Al-Baqarah [2]: 8)
Karenanya,
iman adalah keyakinan yang kokoh sebelum segala-galanya, yang melahirkan ucapan
yang benar dan amal shalih, yang selanjutnya melahirkan kecintaan kepada Allah
dan Rasul-Nya serta keikhlasan mentauhidkan Allah dan mengikuti Rasul-Nya.
Iman
adalah kesungguhan, tindakan, keteguhan, kesabaran, serta mengendalikan jiwa
untuk menghadapi segala yang tidak Anda sukai ketika taat kepada Allah dan
menahan diri dari kemaksiatan kepada-Nya padahal Anda suka.
Kita
temukan di kalangan umat Islam sikap-sikap meremehkan dalam hal keimanan dan
keyakinan, juga dalam akhlak dan penjagaannya, dan juga dalam amal.
Kita
temukan sikap meremehkan dalam hal keimanan dan keyakinan, karena kita temukan
sebagian orang terlebih orang yang hidup sekian lama di negeri-negeri kafir,
dan mereka timba inti-inti pemikiran mereka yang kotor dan budaya mereka yang
menyimpang, kita temukan pada mereka keragu-raguan dalam hati mereka terhadap
berita ghaib yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan.
Kita
temukan keragu-raguan terhadap keberadaan malaikat, keberadaan jin, serta
keabsahan risalah Muhammad shallallahu’alaihiwasallam. Bahkan sebagian mereka
ragu terhadap adanya Allah ta’ala dan penciptaannya sendiri.
Kaum
muslimin hari ini dalam keadaan memprihatinkan dan kita hanya bisa mengadu
kepada Allah terhadap kondisi ini. Mereka sia-siakan kewajiban dari Allah,
mereka langgar batas-batas agama Allah, dan mereka remehkan syariat Allah serta
lupa dzikir kepada-Nya, dan merasa aman dari tipudaya-Nya. Mereka lebih
memperhatikan benda-benda yang dicipta untuk mereka, namun mereka malahan lupa
terhadap misi untuk apa mereka dicipta.
Sehingga
mereka dikuasai oleh musuh-musuh mereka, yang kemudian mereka hinakan, mereka
remehkan, dan mereka buat permainan, baik dalam hal politik dan ekonomi, hingga
kaum muslimin seolah-olah orang yang dibelenggu, tidak mendengar selain
panggilan dan teriakan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak
paham. Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Ya
Allah, sambil menunggu salah satu kewajiban-Mu yang Engkau anugerahkan, kami
memohon kepada-Mu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah yang sama sekali
tidak ada sesembahan selain Engkau, Yang Mahatunggal dan tempat bergantung
semua makhluk yang tidak beranak dan tidak pula diperanakan (dilahirkan dari
manusia) dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. Wahai Dzat yang
Mahapemberi wahai Dzat yang menciptakan langit dan bumi Wahai Dzat yang Maha
agung lagi Mahamulia, Wahai Dzat yang Mahahidup lagi terus menerus mengurus
makhluk Nya ;
Kami
memohon kepada-Mu agar Engkau jadikan kami mencitai keimanan dan jadikanlah
hiasan dalam hati kami. Dan palingkanlah kami dari kekufuran, kefasikan, dan
kemaksiatan, dan jauhkan semua itu dari kami. Berilah umat Islam petunjuk, juga
pemimpin yang shalih, yang mereka memutuskan dengan kebenaran dan dengan
kebenaran itulah mereka berbuat adil. Mereka tidak takut di jalan Allah atas
celaan orang yang mencela, mereka tidak mencintai kerabat karena
kekerabatannya, tidak pula orang yang kuat karena kekuatannya. Jagalah agama
kami dan teguhkanlah kami di atasnya hingga meninggal. Sesungguhnya Engkau Maha
dermawan lagi mulia.
Cukup
sekian, dan saya meminta ampunan kepada Allah untuk saya dan kalian.
2. ISLAM DAN YANG MEMBATALKANNYA
Segala
puji bagi Allah yang meridhai Islam sebagai agama kita. Menjadikan kita di
antara sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia. Dan memerintahkan kita
kita agar berpegang teguh dengan agama ini dan memeluknya dengan erat hingga
mati. Allah memperingatkan kita agar waspada dari melepaskannya.
Saya
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada
sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada beliau, juga kepada
keluarga, para sahabat, dan pengikut mereka hingga hari pembalasan, dan semoga
Dia melimpahkan kesejahteraan yang banyak.
Amma
ba’du. Wahai saudara, bertakwalah kepada Allah Ta’ala. Agama Allah hanyalah
satu dan jalan-Nya jelas dan lurus. Sementara kesesatan mempunyai sekian banyak
jalan yang bercabang-cabang dan sekian ruang yang membingungkan.
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka
ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (Al-An’am [6]: 153)
Untuk
setiap jalan kesesatan ada setan yang mengajak padanya. Seseorang yang menempuh
jalan kebenaran, acapkali ia dihadang oleh penghalang-penghalang agar tidak
berjalan di jalan yang benar tersebut, dan adakalanya dengan cara
ditakut-takuti. Maka ia membutuhkan ilmu terhadap jalan yang lurus, sekaligus
mengetahui jalan-jalan sesat tersebut, serta membutuhkan kesabaran dan
bersiteguh di atas kebenaran.
Wahai
kaum muslimin, meninggalkan Islam menuju kekafiran, adakalanya meninggalkan
Islam secara total menuju salah satu agama kafir. Namun adakalanya dengan cara
melakukan satu pembatal keislaman meski masih menamakan Islam dan melakukan
syiar lahiriyahnya, dan ia masih disensus sebagai kelompok muslimin, padahal
sudah bukan muslim. Ini adalah urusan urgen dan persoalan pelik yang
membutuhkan pandangan cermat, yang karenanya bisa memisahkan antara yang benar
dan yang salah, petunjuk dan kesesatan.
Sebab
masalah ini seringkali bias dan menimpa sekian banyak manusia disebabkan
kebodohannya terhadap pembatal-pembatal keislaman dan sebab musabab kemurtadan.
Sehingga ia menyangka bahwa siapa saja yang melaksanakan sekian di antara syiar
Islam, ia menjadi muslim walaupun ia lakukan sekian amalan yang menjadikan
kafir. Prasangka yang rusak ini bermula dari kebodohan terhadap hakikat Islam
dan beberapa hal yang membatalkannya.
Wahai
hamba Allah, pembatal keislaman sangat banyak, dan sebab musabab kemurtadan
juga sekian bilangan, namun kami sebut di antaranya karena sering kali terjadi
hari ini dalam masyarakat kita, agar kita berada di atas jalan yang terang dan
kita waspadai.
Pertama
adalah syirik dalam peribadatan kepada Allah, sebagaimana dilakukan di
kubur-kubur. Yaitu, bertaqarub kepada orang yang meninggal dengan meminta
kebutuhan kepada mereka, bernadzar untuk mereka dan menyembelih untuk roh
mereka. Juga menyembelih yang dipersembahkan kepada jin untuk meminta
kesembuhan penyakit. Dan ini sekarang betul-betul terjadi dan mereka banyak
yang mengaku beragama Islam.
Siapa
yang sering bepergian ke negeri-negeri tetangga, tentu melihat fonomena ini
secara nyata. Ada sebagian yang dilakukan di kalangan kita, dan dilakukan oleh
mereka yang suka menemui para dukun untuk menyembuhkan penyakit. Lamtas para
dukun tersebut memerintahkan untuk menyembelih kepada jin dan mereka taati
dengan tanpa peduli. Menyembelih untuk ditujukan kepada selain Allah adalah
syirik besar.
Di
antara yang membatalkan keislaman ialah meninggalkan shalat. Siapa yang
meninggalkannya karena mengingkari, maka ia kafir menurut ijmak muslimin. Dan
siapa yang meninggalkannya tapi ia masih mengakui kewajibannya, namun
meninggalkannya adalah di antara kemalasan, maka ia harus terus diperintah dan
diajak. Jika ia enggan shalat dan terus menerus meninggalkannya, maka ia kafir,
menurut pendapat yang benar.
فَإِنْ
تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ
إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Jika
mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah
kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
maha Penyayang.” (At-Taubah [9]: 5).
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا
الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Adapun Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka
(mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat
itu bagi kaum yang mengetahui. (At-Taubah [9]: 11).
Kedua
ayat tersebut menunjukkan bahwa barang siapa yang tidak mendirikan shalat, ia
tak diberi kesempatan lagi, namun ia dibunuh, dan ia bukan tergolong saudara
kita, namun ia kafir. Dan Allah menceritakan penghuni neraka saqar:
مَا سَلَكَكُمْ فِي
سَقَرَ, قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka
menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat.” (Al-Muddatstsir
[74]: 42-43).
Allah
kabarkan bahwa di antara sebab mereka memasuki neraka ini, karena meninggalkan
shalat, dan Allah kabarkan bahwa syafaat tak berguna bagi mereka. Itu
menunjukkan bahwa mereka kafir, sebab jika muslim, syafaat masih berguna bagi
mereka. Rasulullah ﷺ bersabda, “Garis pembeda
antara kami dan kafir adalah shalat.” (HR.
Turmudzi No. 2621)
Ya
Allah, perlihatkanlah kepada kami bahwa yang benar itu benar, dan karuniailah
kami untuk mengikutinya, dan perlihatkanlah kepada kami bahwa yang bathil itu
bathil, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya. Saya berlindung kepada
Allah dari setan yang terkutuk.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Demikianlah,
2 Contoh Pidato Singkat Untuk Pemula Tentang Iman dan Islam, semoga bermanfaat
dan mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi rujukan untuk mencari materi pidato
pendek yang baik dan berkualitas khusus untuk pemula yang ingin belajar menjadi
orator hebat. Jangan lupa kunjungi juga artikel lainnya, ditunggu kunjungan di
postingan mimin berikutnya, terima kasih, semoga sukses.
Artikel
terkait :
2 Contoh Pidato Singkat Untuk Pemula Tentang Iman dan Islam
Reviewed by Ahmad Sobri
on
Januari 13, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: